Romantisme Pertempuran

34 | Pernikahan

Wajah pengantin wanita yang duduk di ruang tunggu pengantin dipenuhi senyuman.
Teman-teman tokoh protagonis wanita menyeka air mata mereka dan mengobrol dengannya sebentar sebelum pergi.

Sepuluh menit sebelum upacara pernikahan, Beomgyu memasuki ruang tunggu pengantin.

"Hei, kenapa kamu di sini?"
"Apakah kamu tidak gugup?"
"Ya, bahkan tidak satu pun. Tapi ini agak mengecewakan."
"Apa?"
"Sekarang ini sepenuhnya milik Choi Beom-gyu."
"Saya kira tidak demikian."
"Kemudian"
"Meskipun kau menikah denganku, kau adalah tipe orang yang bisa menceraikanku dan pergi ke mana pun kau mau."
"Bisakah Anda membubuhkan capnya untuk saya?"
"TIDAK?"
"ㅋㅋㅋOke, teruslah hidup seperti itu dan jangan biarkan aku pergi."
"Mulai sekarang, kamu juga hanya boleh menatapku. Kamu tidak diperbolehkan mengalihkan pandangan, bahkan sedetik pun."
"Aku harus segera berjalan kaki ke restoran yang sebenarnya."
"Ini mudah. ​​Aku ingin melihatmu menangis, tapi kurasa aku yang akan menangis."
"Tapi kamu sama sekali tidak bergerak saat aku mengenakan gaun pengantin?"
"Apa lagi yang bisa Anda harapkan dari seseorang yang menangis di hari pertama mengenakan gaun pengantinnya karena gaun itu sangat cantik?"
"ㅋㅋㅋBaiklah, sekarang pergilah"
"Apa?"
"Sampai jumpa nanti, suamiku, Choi Beom-gyu."
"Ya, sayang."

Lagu pernikahan mulai dimainkan dan Beomgyu masuk lebih dulu untuk menunggu Yeoju.
Setelah beberapa saat, tokoh protagonis wanita, bergandengan tangan dengan ayahnya, menoleh ke Beomgyu, dan dia mulai menangis.

Ketika Yeo-ju menghampiri Beom-gyu, air mata sudah mengalir di pipinya. Yeo-ju meraih tangan Beom-gyu yang terulur dan dengan acuh tak acuh menyeka air mata Beom-gyu, sambil bertanya mengapa ia menangis. Berkat itu, Beom-gyu tersenyum dan sumpah cinta mereka berakhir dengan lancar.

Saat mereka menaiki mobil bulan madu, Beomgyu berbisik kepada Yeoju.

"Aku ingin mendaftarkan pernikahanku dulu. Aku khawatir kamu akan dibawa pergi."

Itu adalah jawaban Beomgyu, dan Yeoju menjawab seolah-olah itu sudah pasti.

"Yah, aku bukan wanita yang mudah ditaklukkan."

'samping-'

"Bersikaplah cantik"