Berikan saja nomor teleponmu

ยฉ๏ธ . 2021 ๐๐๐๐๐ semua hak dilindungi undang-undang
Artikel ini adalah karya fiksi dan merupakan novel fiksi yang tidak berhubungan dengan kenyataan.
Harap hindari berendam terlalu lama. Semua foto dilarang disimpan.
Jabat tangan diperlukan.
.
.
.
Taehyung
"Nanti kita makan siang apa pun yang kamu suka."
Yurin
"Ah, um... apa yang kamu suka dan apa yang kamu tidak suka itu berbeda!"
Taehyung
"Kalau kamu suka, ya baguslah (( - tersenyum) "

Yurin
"Apa? Kenapa kamu manis sekali hari ini?"

Taehyung
"Bagaimana denganku? Aku memang sudah seperti ini sejak lahir~?"
Yurin
"Pusut-)) Tapi, apa kau tidak merasa ada seseorang yang mengawasimu dari belakang?"
Taehyung
"Ya, entah kenapa rasanya seperti kita berdua saling mengenal."
Hore!
Jimin, Yoongi
"Oke, berhentilah bersikap kekanak-kanakan!"
Ketuk_!
profesor
"Siapa di sana!? Diam!"
Dengar, dengar. Sangat berisik... profesor menyuruh kita untuk tenang.
Taehyung dan Yurin secara otomatis kembali menatap ke depan.
Jimin dan Yoongi tetap diam dan terus menatap lurus ke depan.
.
.
.
Begitu kelas berakhir, banyak siswi berkumpul di sekitar tempat duduk Taehyung.
Di antara mereka, ada banyak yang lebih cantik dariku dan kebanyakan dari mereka memiliki kepribadian yang baik.
Perempuan 1
"Permisi, boleh saya minta nomor telepon Anda? (menoleh)"
Perempuan 2
"Aku yang menelepon duluan?! Taehyung, boleh aku minta nomor teleponmu?"
Perempuan 3
"Taehyung, orang-orang ini punya kepribadian yang buruk. Berikan nomor teleponmu."
Berisik sekali -))
Taehyung harus mendengarkan pertanyaan itu tanpa bisa menolak.
Yurin merasa kesal karenanya dan pergi ke rumah Yoongi dan Jimin untuk membuat mereka cemburu.
Taehyung, yang melihat itu, tampak sedikit marah dan menggedor meja.
Kuung_!!
Kemudian suara para gadis itu mereda dan perhatian mereka tertuju pada tempat duduk Taehyung.
Taehyung
"Maaf, tapi saya tidak berencana memberikan nomor telepon saya kepada Anda."
"Oh, apa alasannya?"
Taehyung berhenti berbicara, berdiri, dan mendekatiku.
Taehyung
"Dia lebih baik dari yang kukira dan dia sangat cantik di mataku."
"Aku punya pacar."

