Jadi setiap kali saya bermimpi, selama saya mengingatnya saat bangun tidur, saya akan menuliskannya.
—Mari kita mulai—
"Ding—-Ding—-"
Bel pintu berbunyi. Siapa itu? Larut malam sekali. Saya tidak punya reservasi—saya mengelola wisma tamu bernama Forest.
Aku berjalan mengelilingi taman untuk membuka pintu. Hari sudah larut malam, tetapi bulan belum terlihat.
"Park Chanyeol?!" Aku menggosok mataku karena tak percaya. Ya, itu dia!
"Apa yang kamu lakukan di sini?" Dia sepertinya tidak mengenali saya. Dia hanya berkata dengan cemas, "Semua hotel di sekitar sini penuh. Ponsel saya menunjukkan bahwa ini satu-satunya tempat saya bisa menginap."
Aku mengerutkan bibirku lalu tertawa terbahak-bahak. Alasan ini terlalu tidak masuk akal...
"Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Kamu bisa tinggal di sini dulu. Masuklah."
Saat ibuku melihat Park Chanyeol, dia langsung berkata kepadaku, "Bukankah ini selebriti yang sering kamu bicarakan?"
"Ya, ada apa?"
"Mengapa kamu berada di rumah kami?"
"Bagaimana aku bisa tahu? Hahahaha, ini takdir."
Kemudian Park Chanyeol menginap di rumahku selama sehari.
Saya juga meminta tanda tangannya.
