Mimpi dan pintu

08. Orang Tua, Cheongha

photo

ⓒ Hak cipta 2019. 전애옹 Semua hak dilindungi undang-undang








































Aku berusaha menyembunyikan keterkejutanku dan kembali menatap ke depan.
Di depanku, orang tuaku sedang duduk, berpelukan dan menangis.

"Eh, Bu...? Eh, Ayah...?"

Orang tua saya, yang seharusnya berada di AS, justru berada di Korea.
Dan itu pun sambil menangis.

"Ugh... Diamlah... Jihoon..."
"Jangan pergi... Kamu tidak bisa pergi..."

Di belakang orang tuaku terdapat pintu yang kulihat sebelumnya. Saat aku menatapnya, aku mendengar suara Cheongha dan Chani datang dari suatu tempat.

"Aku juga tidak akan bangun hari ini..."

"Aku akan bangun, Jihoon hyung sangat kuat..."

Mendengar suara itu, aku berjalan menuju pintu. Isak tangis orang tuaku semakin keras saat aku mendekat. Aku mengabaikan mereka dan berjalan ke pintu.

'Di mana aku, mengapa aku di sini?'

Dengan pemikiran itu, aku membuka pintu dan masuk. Saat masuk, aku mendengar suara-suara di belakangku. Suara-suara itu cukup mengejutkan.

"Sungguh disayangkan,"


Bab 3. Cheongha


Saat aku melewati pintu, seseorang berdiri di hadapanku. Itu tak lain adalah orang yang tadi bertanya.

"Cheongha..? Kenapa kau di sini..?"

photo

"Menurutmu ini di mana?"

"Aku bahkan tidak tahu ini di mana..."

"Bodoh, kau masih belum tahu?"

Ini bukan Cheongha yang kukenal. Cheongha yang cantik tak ada di sana, hanya Cheongha yang biasa-biasa saja.

"Ini bukan kenyataan, ketahuilah itu."

"Ini tidak nyata...?"

photo

"Aku tidak berniat menangkapmu, jika kau pergi ke balik pintu itu, kau bisa kembali ke kenyataan."
"Kalau begitu aku permisi dulu~"

Dengan kata-kata itu, Cheongha menghilang.


Bab 4. Kwon Soon-young



Catatan Penulis

Awalnya, aku berencana mengakhiri cerita hanya dengan orang tuaku, tapi waktu tayangnya kurang... haha..