Selamat tinggal, malam saat aku mengantarmu pergi
Seperti yang kuharapkan (aku gelisah sepanjang malam)
Untuk pertama kalinya, aku bertanya-tanya apakah aku yang aneh.
Mengapa aku (merasa asing)?
Hari-hari yang tak terhitung jumlahnya sendirian
Semua udara yang familiar itu
Dalam sekejap, semuanya terdorong pergi
Seperti lampu kuning yang memenuhi ruangan kecilku
Kau yang menghangatkanku
Aku memikirkannya 24/7
Meskipun aku mengirim 'Maaf,' telepon itu tak pernah datang
Aku memikirkannya 24/7
Aku tak bisa menghilangkan perasaan hampa ini
Hari yang panjang
Aku bermimpi berada di sampingmu
24/7, hanya memikirkanmu
Perutku terbakar, menjadi gila, mati sedikit demi sedikit
Kau terjebak di kepalaku
Hatimu (beku)
Apa yang kau pikirkan selama hari-hari yang panjang itu?
Sekarang (saatnya aku merasakan sakit)
Kenapa kau bilang aku baik-baik saja?
Aku tidak punya penyesalan.
Kau selalu mengomeliku karena bersikap dingin.
Apa hebatnya sendirian?
Aku tahu itu tidak hebat, jadi kupikir aku harus memperbaikinya.
Sederhananya, aku hanya berbuat salah padamu.
Aku tidak dingin.
Aku hanya benar-benar jahat.
Aku memikirkannya 24/7.
Aku mengirim "Maaf," tapi tidak ada panggilan masuk.
Aku memikirkannya 24/7.
Aku tidak bisa menghilangkan perasaan hampa ini.
Hari yang panjang.
Aku bermimpi berada di sampingmu.
24/7, hanya memikirkanmu.
Perutku terasa kacau, perlahan mati.
Adegan film cinta yang tampak jelas.
Kenapa kau menertawakan hal-hal itu?
Kau menoleransi penampilanku begitu lama,
sehingga aku berubah dari awal.
Aku tidak punya apa-apa. Air mata akhirnya mengalir.
Bahkan bukan untuk sehari, bahkan bukan untuk satu jam.
Aku sangat merindukanmu sampai tak tahan lagi.
Aku memikirkannya 24/7.
Aku mengirim "Maaf," tapi tak ada telepon yang datang.
Aku memikirkannya 24/7.
Aku tak bisa menghilangkan perasaan hampa ini.
Hari yang panjang.
Aku bermimpi berada di sisimu.
24/7, hanya memikirkanmu.
Perasaan di dalam diriku seperti gila, perlahan mati.
24/7