Sekalipun kau menusukku, rasanya takkan ada setetes darah pun yang keluar.
Kecantikan sempurna, rasio emas bak mimpi.
Rambutnya yang segar.
Kulit sehalus marmer. Surealis, woo~
Apa dia boneka? Apa dia bernapas?
Dengan senyum dingin, seolah kau tahu.
Apa dia punya suara? Apa dia manusia dengan jantung yang berdetak?
Aku tak percaya. Lihat.
* Kau seperti mesin dingin.
Kau ma, ma, ma, ma, ma, mesin.
Kau ma, ma, ma, ma, ma, mesin.
Dewi secantik pisau.
Kau ma, ma, ma, ma, ma, mesin.
Kau ma, ma, ma, ma, ma, mesin.
Ah! Ya!
Sekeras apa pun aku menatap, aku tak bisa mengatakan
Hatinya yang terkunci, zona keamanan yang ketat
Bahkan bibir merahnya yang tajam
Bahkan matanya yang berkaca-kaca pun tak memberi tanda woo~
Apa yang sedang dipikirkannya? Apa ia terkadang menangis?
Dengan senyum dingin yang seolah tahu tapi tak tahu
Apa ia punya perasaan? Bahwa ia sedang jatuh cinta?
Aku sungguh tak percaya, lihat
* Ulangi
(Hei hei) Aku pasti akan tahu
(Hei hei) Ya, kau tahu
Hatinya, terkunci dengan kode yang rumit
Ruang terkunci yang tak seorang pun bisa membukanya, ya
Meretas, meretas, harus bisa mendapatkan hatinya
Ya, sekarang bangun
Kecantikan yang sempurna
Woo, sekarang bangun
Lihat aku membuatnya tersenyum
* Ulangi