Kebodohan

Di perpustakaan

Entah kenapa, ponselku tidak berbunyi. Biasanya, alarm akan berbunyi tepat pukul 9.00.

'Melelahkan-'

Pukul 9:30, saya menerima panggilan yang seharusnya datang pukul 9:00.
Aku mengecek ponselku dengan jantung berdebar kencang, bertanya-tanya di mana kita akan bertemu lagi hari ini.

Dan ekspresiku berubah dingin setelah membaca pesan itu hanya dalam beberapa detik.

[Taehyun: Jangan saling pandang.]

Aku merasa dia sudah bosan denganku sekarang setelah dia menangkapku dan membuatku terguncang.
Tenggorokanku sakit sekali

Hanya dalam empat hari, Kang Tae-hyun merebut kembali hatiku dan menyakitiku.

Karena merasa kesal, saya memutuskan untuk melakukan hal lain agar melupakannya dan pergi ke perpustakaan.

"Astaga, PR-nya banyak sekali... Aku benar-benar menyayangimu, Profesor (sarkasme)"

Aku duduk di ujung perpustakaan, sambil memegang setumpuk pekerjaan rumah.
Pendingin ruangan dinyalakan dengan suhu rendah, mungkin karena agak panas, kursi-kursi perpustakaan terasa sangat empuk hari ini, dan sinar matahari masuk dengan lembut, menjadikannya lingkungan yang sempurna bagi saya untuk tidur siang.

Aku melawan rasa kantuk dan mengerjakan pekerjaan rumahku.

Dan

'Desir-'

Aku membuka mata dan merasakan seseorang menyelipkan rambutku ke belakang telinga.

"??????"
"Oh... apakah kamu sudah bangun? Maaf, rambutku terus jatuh."
"...Kang Tae-hyun...? Kapan kau datang...? Tidak, sejak kapan aku tidur?"
"Aku melihatmu lewat di dekat perpustakaan dan menghampirimu, tapi kau sedang mengantuk, jadi aku hanya menyandarkan kepalamu di bahuku."
"...?"

Wajahku memerah karena campuran kegembiraan dan kebencian, dan aku segera meninggalkan perpustakaan sambil berkata, "Eh... aku duluan."

Karena itu, ponselku mulai berdering dengan suara panggilan Taehyun, dan akhirnya aku ketahuan oleh Taehyun.

"Kenapa kamu pergi? Apakah kamu sibuk?"
"Bukankah kau jatuh cinta padaku?"
"eh?"
"Tidak...kau sudah bilang jangan melihat."
"Ah... aku sedang terburu-buru jadi aku bilang jangan bertemu denganmu hari ini karena ada upacara pemakaman."
"..?Ah..?"
"Entah bagaimana saya berhasil sampai setengah jalan, tapi sekarang saya menyerah."
"...///"
"Ngomong-ngomong, maukah aku menjadi pacarmu lagi?"
"...dan amati selama tiga hari lagi"
"Ah, Han Yeo-ju~!"
"Aku tidak tahu, aku tidak tahu"
"Ayo kita pergi bersama!"