Empat dewa

Sayap Merah Api


Langit malam dipenuhi kobaran api.

Gravatar

Sayap-sayap besar membentang di tengah kegelapan, menyebarkan bulu-bulu merah sambil memantulkan cahaya.


Gravatar

“—Salah.” Mata naga biru itu sedikit bergetar.

Su-ah menelan ludah. ​​Ketegangan, kebingungan, dan ketakutan akibat pertemuannya dengan Baek-ho beberapa saat yang lalu masih terasa.

Dan sekarang… dewa lain muncul dari kobaran api merah.

Meskipun Jujak tampak seperti manusia, matanya menyala dengan kobaran api yang tak berujung.

Gravatar

"Anak ini... sang terpilih?" Jujak menatap lurus ke arah Su-ah. "Dia tampak lebih rapuh dari yang kukira."


Su-ah merasa kecil, tetapi pada saat yang sama, kehangatan yang tak dapat dijelaskan menyelimuti hatinya. Hanya dengan melihat Ju-jak saja sudah membuat jantungnya berdebar kencang.


Gravatar

“Lemah—apa yang kau ketahui sampai berbicara sembarangan seperti itu?”

Suara kasar yang menyela itu adalah suara Baekho. Dia muncul dari kegelapan dan berdiri di depan Su-ah, menghalangi jalannya.


Sang guru tersenyum mengejek. "Kau masih memiliki temperamen yang sama, Baekho."


"Diamlah." Baekho mengulurkan tangan ke arah Suah dan mencengkeram pergelangan tangannya dengan kuat. "Jangan sentuh anak ini di depanku."


Gravatar

“Di depan matamu—”

Suara Naga Biru terdengar dingin.

"Anak ini adalah makhluk yang harus dilindungi oleh Empat Dewa Penjaga. Ia berhubungan langsung dengan misiku. Aku tidak akan mentolerir kepemilikan sewenang-wenangmu atas dirinya, Baekho."


Tatapan kedua dewa itu bertabrakan seperti kilat. Rasa dingin dan panas yang membakar berputar di udara secara bersamaan.



Jantung Sua berdebar kencang.

Tatapan Naga Biru itu dalam dan dingin. Di dalamnya tersimpan sebuah "takdir."Ada ketegasan untuk melindunginya sebagai sebuah .

Namun sentuhan Baekho terasa hangat. Sentuhannya kasar dan berbahaya, tetapi di dalamnya jelas terasa bahwa Baekho memandanginya "sebagai seorang wanita."


Gravatar

Sang malaikat maut tersenyum seperti nyala api dan berbisik.

"Menarik. Mereka yang terikat takdir, mereka yang terbakar hasrat. Dan takdirmu terletak di antara mereka."



"berhenti"

Sua berkata dengan suara gemetar.

“Aku belum memilih apa pun.”



Pada saat itu—


Energi rendah dan berat yang mengguncang tanah menyebar.

Sebuah kekuatan dingin dan berat memenuhi udara, seperti gelombang yang muncul dari dasar laut.

Api mulai padam, dan bahkan auman harimau putih pun terhenti sejenak.




Catatan Penulis: Naga Biru adalah Taehyung, Harimau Putih adalah Jimin, dan Harimau Merah adalah Jungkook :) Siapa sebenarnya Naga Biru itu?

Saya akan sangat menghargai jika Anda bisa mengirimkan pesan kepada saya! (menunduk)