Lee Ji-hoon, yang terlihat lebih muda darinya.

๐Ÿ’š

Pukul 5 pagi di hari Kamis yang tenang. Jihoon dan Mingyu masih tidur. Mereka menutupi diri dengan selimut, tetapi Jihoon tiba-tiba menarik selimut itu dan menggulungnya. Ugh, dingin sekali... Terlepas dari itu, Jihoon tidur sangat nyenyak. Dia tidur nyenyak, dan ketika dia bilang dia masih sakit, aku hanya memeluknya dan ikut tertidur.

Jihoon menusuk Mingyu dengan jarinya dan membangunkannya. Hah..? Aku kedinginan.. Hmm? Astaga. Akhirnya, mereka berdua menyelimuti diri dengan selimut. Tapi kamu benar-benar kedinginan? Ada apa? Hah.. Apakah karena kamu memakai baju lengan pendek jadi kedinginan? Hah, bukankah kamu membuka jendela..? Tidak, coba selimuti dirimu dengan selimut. Tidak bisakah kamu memelukku..? Hah, aku bisa memelukmu.

โ€œHei Min-gyu, kenapa kamu kepanasan sekali?โ€

โ€œEntahlah, aku tidak akan bekerja hari ini.โ€

"Mengapa?"

"...Aku demam sekarang... Tidakkah kau lihat aku kesakitan..."

"Hah? Apakah kamu kesakitan? Apakah kamu baik-baik saja? Maaf..."

โ€œKetuk ketuk ketuk, kamu mau ke mana...?โ€

โ€œAku akan mencari obat di rumah.โ€

โ€œSepertinya aku masuk angin. Aku merasa tidak enak badan...โ€

โ€œOh, tubuhmu sangat seksi.โ€

"Jangan pergi..."

โ€œKamu benar-benar perlu minum obatmu.โ€

โ€œTapi jangan pergi ke mana pun, kemarilah dan pegang tanganku.โ€

"Ya."

Hei, cuacanya semakin panas. Kenapa demamnya masih naik? Aku tidak tahu... Bukankah Mingyu kita sedang beranjak dewasa? Hehehe. Jangan tertawa, dasar bocah nakal. Bukankah dia benar-benar sedang beranjak dewasa?


Hei. โ€ฆ Mingyu? โ€ฆ Sayang.. Hmm..? Kamu baik-baik saja? Aku takut. Kenapa kamu takut, *batuk*. Apakah karena kamu tertutup selimut..? Memegang tanganku di udara dingin, hmm? Sayang, hmm- Aku terus memegangnya. Oh, benarkah..?


โ€œMin-gyu?โ€

โ€œUgh... aku tidak akan bisa tidur.โ€

โ€œApakah ini sangat sakit? Apa yang harus saya lakukanโ€ฆ?โ€

"Wah..."

Min-gyu terbaring di sana, tidak sadarkan diri dan menangis karena demam tinggi. Lee Ji-hoon tidak memiliki SIM, jadi mereka tidak bisa membawanya ke rumah sakit. Min-gyu, apakah kamu ingin pergi ke rumah sakit?
Hah..? Tidak.

Jihoon berbaring di samping Mingyu yang sedang tidur dan ikut tertidur. Mingyu terbangun dan Jihoon mengelus kepalanya. Tapi kemudian dia berpikir, Jihoon belum makan apa pun hari ini. Dia harus membuatkannya makan malam. Dia menyelimuti Jihoon dengan selimut dan dengan susah payah bangun untuk pergi ke dapur.

Aku segera memasak dan membangunkan Jihoon lalu mendudukkannya di meja makan.

โ€œApakah kamu tidak makan?โ€

"Ya."

"Mengapa?"

โ€œAku tidak mau memakannya..!โ€

โ€œApakah kamu masih sakit?โ€

Aku khawatir jadi aku meletakkan tanganku di dahi Min-gyu dan dahinya masih sepanas sebelumnya. Tapi Kim Min-gyu menahan air matanya dan akhirnya menangis tersedu-sedu, menutupi wajahnya dengan tangan. Kenapa kau menangis...? Aku tidak tahu. Makan cepat... Apa sulit? Jangan bilang. Jangan sakit. Dan dia memelukku erat. Jika aku terus memeluknya, Kim Min-gyu akan tersenyum. Kenapa kau terlihat sakit sekali? Tidak juga.
Tidurlah sedikit lebih lama. Ya...

30 menit kemudian. Mingyu terbangun sambil terisak. Kau sudah bangun? Hei, hyung, jangan pergi ke mana-mana... Mengerti? Hei. Katakan itu dan kembali tidur.

Aku terbangun lagi setelah satu jam dan Jihoon sudah pergi. Astaga. Ke mana Lee Jihoon pergi? Tepat pada saat itu, Lee Jihoon masuk. Begitu aku mendengar pintu terbuka, anak yang tadi tidak bisa bangun karena kesakitan itu langsung melompat dan memelukku. Oh, ada apa? Kamu dari mana saja? Oh, ada obat yang hilang di rumah itu, jadi aku pergi membelinya. Huh. Aku benar-benar membenci Lee Jihoon. Kenapa kamu minta maaf, Minggu? Aku benar-benar takut. Apa kamu bermimpi? Ya.. Aku bermimpi tentang kematianmu. Makanya kamu takut? Jangan menangis. Kamu tidak baik, aku benar-benar membencimu. Ya, maafkan aku, hyung. Aku hanya berpikir kamu sangat kesakitan, jadi aku akan menanggung semuanya.

Mingyu, berhenti menangis... Jangan biarkan demammu semakin tinggi... Mingyu terlihat sangat sedih.

โ€œAkan lebih sakit jika kamu menangis...โ€

โ€œKepalaku sakitโ€ฆโ€

โ€œUgh...โ€

โ€œTidak bisakah kau memelukkuโ€ฆ?โ€

โ€œUgh.โ€

โ€œAhโ€ฆ

โ€œTidak, aku tidak bisa melakukannya;โ€

โ€œYa, cepatlah.โ€

Teruslah menontonnya selama berjam-jam dan tertidur.