Latihan Cinta - Program Kencan

#Spesial - Teks Perasaan Baik

Gravatar

Rabu, 17.00





“Ding—”


Saat bunyi bip pendek berbunyi berturut-turut, semua orang di ruangan itu terengah-engah.

Saya menjadi lebih berhati-hati.

Mata sebagian orang berbinar, sebagian orang menatap layar ponsel mereka satu per satu.

Mereka yang memeriksa tetapi tidak menerima pemberitahuan tampak berhenti sejenak.







📱 Reaksi Teks




✅ Yoon Seo-pyeon





GravatarPonsel Yunseo mengeluarkan bunyi bip dua kali berturut-turut disertai getaran singkat.

Deringnya berdering. Sesaat, jemarinya membeku.Muncul di layar

Frasa ‘2 pesan baru’ seakan menggetarkan jantungku.


Mari kita nyalakan layar dengan hati-hati, ada dua kalimat pendek yang berbeda

Mereka duduk bersebelahan.




📲 Hari ini seru. Ayo main bareng besok juga.



📲 Menurutku kamu imut. Kamu pasti mau punya couple cup!




Dia perlahan menggerakkan matanya dan membaca setiap huruf.

Mungkin tampak seperti sapaan biasa, tetapi kebaikan yang terkandung di dalamnya terasa di kulit.

Hangat saat disentuh.Bibirku mengeras dan aku tersenyum

Menyebar, lalu aku menekannya lagi dengan tenang. Tapi ujung jariku

Saya sedikit gemetar.

 




Aku mematikan layar, lalu menyalakannya lagi, lalu menyalakannya lagi, dan memikirkan kata-kata itu. Itu hanya pesan singkat kasih sayang, tapi aku tidak tahu siapa yang mengirimnya.

Ketidakjelasan itu sebenarnya merangsang imajinasi.




Yunseo tanpa sadar merenungkan kedua pesan ini, jantungnya berdebar kencang penuh harap mengenai makna yang akan ditimbulkannya pada pilihan masa depannya.





✅ Sisi Subin






GravatarSebuah notifikasi juga masuk ke ponsel Soobin. Ia langsung memeriksa layar dan tertawa terbahak-bahak.




📲 Jaga dirimu di masa depan. Tidur nyenyak~




Satu kalimatnya tidak terlalu mencolok, tetapi ringan seperti lelucon.

Sapaannya sederhana. Namun, kesederhanaannya meninggalkan kesan mendalam bagi saya.

Tetap.




Subin tanpa sadar memikirkan cermin dan sekilas membayangkan bagaimana orang lain memandangnya hari ini.




Bahkan setelah kuletakkan ponselku, rasa yang tertinggal dari kalimat itu tak mudah hilang. Hanya karena seseorang mengingatku saja, hari itu terasa istimewa, dan jantungku berdebar kencang tanpa alasan, jadi aku membaringkan wajahku di bantal.

Saya bertanya.




✅ Dukungan





GravatarDua pemberitahuan pesan muncul berurutan di layar ponsel Jiwon.

Dia membuka matanya lebar-lebar sejenak dan memeriksa layar.




"Chupa Chups itu suap. Tolong jaga aku mulai sekarang~"




Jiwon tertawa terbahak-bahak. Terlalu spesifik.

Suatu adegan kecil dari sore hari ini tiba-tiba muncul dalam pikiran.




Permen itu ditawarkan dengan ringan, dan suasana canggung namun hangat saat itu. Mungkinkah itu benar-benar... orang itu? Tapi aku segera menggelengkan kepala.

Saya ada di sana. Karena anonim, saya tidak yakin, jadi saya merasa semakin cemas.

Ini jadi rumit.




Sebelum tawa itu mereda, pemberitahuan kedua muncul.




“Chef~ Tolong buatkan aku sesuatu yang lezat besok juga 😄”




Wajah Jiwon memerah kali ini. Saat-saat ia sibuk di dapur, mengumpulkan bahan-bahan, terlintas di benaknya. Ia merasa aneh dan malu karena mengirim pesan ini setelah bertemu dengannya.

Saya merasa aneh.




Dia memegang telepon dengan kedua tangan, menyalakan dan mematikan layar.

Aku mengulang. Jari-jariku bergerak sendiri, ingin membalas, tetapi aku tahu betul aturan tim produksi melarangku mengirimkannya. Mungkin itu sebabnya jantungku berdebar lebih kencang.




✅ Daapyeon




Daa duduk di sofa dan memeriksa layar ponselnya beberapa kali,

Tidak ada satu pun pemberitahuan.




Kegembiraan yang saya rasakan saat berbelanja hari ini dan selama misi kecil

Hal itu terlintas di pikiranku, tetapi tidak ada tanda-tanda bahwa seseorang sedang memikirkanku.

Tidak dapat menemukannya.




Sebuah penyesalan halus terlintas di benakku. Ruangan itu tiba-tiba terasa sedikit

Saya merasa kesepian, tetapi sistem anonim menghibur saya dengan pemikiran bahwa masih ada kemungkinan.




Kegembiraan yang saya rasakan saat berbelanja hari ini dan selama misi kecil

Pikiranku kosong tapi tak ada pesan yang datang

Satu sisi terasa sedikit kosong.


Ruangan terasa hening, dan rasa sesal samar-samar masih terasa di ujung jariku. Aku masih memegang ponsel, menunggu notifikasi.

Aku mengulanginya, perlahan mengingat kenangan hari itu dan menenangkan pikiranku.


Saya menikmati kegembiraan kecil dan penyesalan hari itu, dan perlahan menyerahkan diri pada kesunyian malam.




✅ Suin-pyeon




Suin berulang kali memeriksa layar sambil memegang ponselnya, tetapi tidak ada notifikasi yang masuk.


Suin juga, seperti Daa, bertukar pandang dan senyum main-main dengan Hoseok hari ini.Itu terus berputar di kepalaku, tapi tidak ada jawaban

Perasaan hampa menyelimuti sudut hatiku.




Namun berkat kemungkinan anonimitas, saya tidak sepenuhnya kecewa.

Aku tidak tahu. Mungkin ada seseorang yang belum kukenal.

Aku punya secercah harapan dalam pikiranku.




Aku diam-diam melihat sekeliling ruangan dan merasakan kegembiraan sekaligus penyesalan yang kurasakan hari ini.

Aku mengunyahnya perlahan, dan perlahan hal itu muncul dalam pikiranku.

Aku menghabiskan malam dengan merasakan jantungku berdebar kencang.




---- pria ----




✅ Sisi Seokjin






GravatarSeokjin menatap kosong ke layar ponselnya, memeriksa pesan teks.




Terima kasih telah membawakanku kompres hangat hari ini!




Dalam teks singkat, saya berbicara tentang hal-hal yang saya rawat hari ini dan kisah paket panas.

Itu terkandung secara anonim, tetapi tentu saja, siapa yang mengirimnya?

Itu mengingatkanku padanya.




Senyum tipis mengembang di bibirnya. Getaran kecil muncul di ujung jarinya.

Saya merasakannya. Saya tidak sepenuhnya yakin siapa yang mengirimnya, tapi hari ini

Menghabiskan waktu dengan diri sendiri dan memberi serta menerima pertimbangan kecil

Perasaan menjadi manusia terasa jelas.




Seokjin membaca teks itu lagi, menikmati setiap kalimatnya.

Ketika saya membaca cerita tentang kompres panas, saat saya memegangnya di tangan saya di pagi hari

Itulah yang terlintas dalam pikiran.




Hatiku terasa hangat dan sekaligus sedikit bersemangat

Ia meresap ke dalam hatiku. Karena jarak anonimitas.

Aku tidak bisa mengatakannya secara langsung, tapi aku tahu siapa yang ada di kepalaku

Gambarnya digambar secara alami.




Aku meletakkan teleponku dan menatap kosong ke langit-langit sejenak.

Meskipun kami tidak dapat mengonfirmasi secara langsung dengan orang yang mengirim teks tersebut,

Perbuatan baik kecil hari ini membuat saya kembali tersenyum.




Seokjin mengusap pelan ujung jarinya, perlahan menyambut malam ini dengan jantung yang masih berdebar kencang di dadanya.




✅ Yoongi-pyeon




GravatarYunki memeriksa dua pesan yang muncul berurutan.




📲 Untuk pertama kalinya, berbelanja kebutuhan sehari-hari terasa menyenangkan!



📲 Saya suka permennya! Terima kasih.




Meskipun Anda tahu Anda anonim, Anda secara alami terhubung dengan perilaku yang Anda tunjukkan hari ini, dan seseorang mengingat tindakan Anda.

Saya tahu itu ada di sana.




Aku dengan tenang menggulir layar dan membaca pesan itu lagi. Senyum tipis tersungging di bibirku, tetapi jauh di lubuk hatiku, aku merasa gembira.

Mustahil untuk menyembunyikan hal-hal yang perlahan meningkat.




Saya tidak yakin siapa yang mengirimnya, tetapi sekadar memeriksa pesan itu mengingatkan saya pada momen-momen kecil hari itu.

Itulah yang terlintas dalam pikiran.




Yoongi tenggelam dalam pikirannya sejenak, jarinya memainkan ponselnya.

Aku mengusapnya pelan. Berkat jarak anonimitas, hatiku

Tidak perlu diungkapkan secara langsung, tapi itu terjadi secara alami di kepalaku

Da-a dan Ji-won muncul dalam pikiran.




Membayangkan wajah dan tindakan mereka, saya merasakan emosi yang singkat namun kuat di hati saya.

Surat ketukan itu diam-diam mengguncang hatiku.




Dia menatap langit-langit dengan kepala sedikit tertunduk dan menarik napas kecil.

Ia menghela napas. Ia tampak tenang, tetapi ada rahasia di hatinya.

Kegembiraannya tetap ada.




Situasi anonim yang agak rahasia membuat kegembiraan

Itu berlanjut untuk waktu yang lama.



✅ Edisi Hoseok

 




Hoseok melihat layar ponselnya dan melihat dua pesan.

Terkonfirmasi.



Hoseok memeriksa dua pesan dan memegang telepon di tangannya.

Saya linglung sesaat.




GravatarPesan pertama: "Kesan pertamamu luar biasa! Aku senang hari ini."

Saat aku membaca, wajah Subin tersenyum main-main dan senyumnya yang main-main

Suatu gerakan muncul dalam pikiran.




Senyum tipis mengembang di bibirnya, dan ketegangan yang menyenangkan bercampur dengan kegembiraan yang tersembunyi memenuhi hatinya.




“Ah… benarkah… haha,” dia tertawa kecil seolah berbicara pada dirinya sendiri.




Fakta bahwa dia anonim membuat jantungku makin berdebar kencang.

Aku tak dapat berhenti membayangkan siapa orangnya dalam pikiranku.




Pesan kedua, ‘Semoga mimpi indah’, dibacakan oleh Suin.

Sebuah pertimbangan tenang berlalu. Hanya kehangatan dalam teks singkat itu

Hatiku terasa hangat sesaat.




Dengan getaran yang tak diketahui masih terasa di ujung jariku, kepalaku dipenuhi kenangan-kenangan kecil hari itu.




“Hmm… aku tidak bisa tidur saat ini,” gumam Hoseok dalam hati.




Dia bersandar di sofa dan menatap langit-langit. Layar

Aku meletakkannya, tapi jantungku terus berdebar. Imajinasi yang menyenangkan dan

Dengan pikiran yang sedikit gelisah, sulit untuk tertidur, tidak peduli seberapa sering saya menutup mata.

Sepertinya dia tidak akan datang.




Aku tertawa pelan lagi dan meletakkan ponselku di ujung jariku.

Menggosoknya dengan lembut.Jarak anonimitas dan kegembiraan malam ini

Itu membuatku terjaga dalam waktu lama, sehingga aku tidak bisa tidur.




✅ Sisi Jeongguk




GravatarJungkook bersandar ke dinding, sementara Hoseok bergumam pelan pada dirinya sendiri.

Saya mendengar suatu suara.




Hoseok_ “Um… aku tidak bisa tidur.”




Suara itu diam-diam membuat jantungnya berdebar kencang, tetapi mata Jeongguk masih terpaku pada layar ponsel. Tak ada satu pun notifikasi yang muncul.

Sambil menatap layar, aku memikirkan tentang pertimbangan dan keceriaan yang telah kutunjukkan hari ini.

Terlintas dalam pikiranku bahwa aku tidak menarik perhatian siapa pun.




“Ah… Kurasa aku tidak akan mendapat pesan apa pun,” sambil mendesah kecil

Perasaan hampa melintas di pikiranku.




Tapi tak lama kemudian, Jeongguk menghibur dirinya sendiri. Semuanya masih...

Ini baru permulaan. Pengalaman singkat dan kegembiraan kecil hari ini kini telah tiba.

Terlintas dalam pikiranku bahwa segala sesuatunya baru saja dimulai.




Penyesalan di hatiku secara alami berubah menjadi antisipasi.

Letakkan ponsel Anda, lihat ke langit-langit, dan gunakan ujung jari Anda untuk menyentuh layar.

Digosok perlahan.




Meski agak kecewa karena tak ada notifikasi, aku bersyukur atas momen-momen kecil yang kita lalui bersama hari ini: tawa, tatapan mata yang ceria, dan memilih beberapa cangkir.

Ketegangan kecil memenuhi kepalaku.




✅ Sisi Jimin




Jimin duduk di sofa dan menikmati momen-momen kecil di hari itu.

Aku teringat kembali saat-saat kita bercanda sambil berbelanja.

Segala sesuatunya, dari senyuman kecil, pandangan, gerakan, dan bahkan nada suara yang diucapkan saat menyiapkan makanan, kembali kepadaku dengan jelas.

 

 




Ada juga kemungkinan menerima pesan anonim, atau seseorang mungkin mempunyai perasaan terhadap Anda.

Harapan yang mungkin tersampaikan tidaklah tinggi sejak awal.




GravatarJimin bangkit dari sofa dan menuju kamarnya. Ia berbaring di tempat tidur. 

Saat aku berbaring, kenangan hari itu kembali muncul di pikiranku.

Itu berlalu dengan tenang.




Terlepas dari apakah dia menerima pesan anonim atau tidak, fakta bahwa dia menikmati hari itu sepenuhnya menenangkan Jimin. Jimin berkata hari iniAku tidak mengangkat teleponku. Meskipun tidak ada notifikasi, hatiku dipenuhi rasa gembira.

Ketegangan sudah cukup tinggi. Tak satu pun pesan masuk membuat hari yang baru saja dimulai terasa semakin panjang.

Sepertinya tertinggal.




Sebelum tertidur, adegan hari ini perlahan terputar dalam pikiranku.

Itu sedang dimainkan, dan momen seperti apa yang menanti besok?

Itu membuatku berimajinasi.