Hanya Kamu

Bab 1

Jimin kembali ke negaranya setelah 10 tahun di New York, karena ia telah diterima sebagai pengajar di Akademi Seni Rupa Seoul.

Selamat pagi, silakan duduk.

Nama saya Park Jimin dan saya adalah guru tari kontemporer Anda yang baru.

Saya berusia 30 tahun dan menyelesaikan studi saya di Amerika Serikat. Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda dalam kelas saya dan semoga kita memiliki tahun yang baik.

Setelah beberapa menit, seorang gadis tinggi kurus dengan rambut panjang bergelombang kemerahan dan mata hijau zamrud memasuki ruangan.

Maaf, Profesor, karena saya terlambat.

Jimin terhanyut dalam keindahan wajah itu.

Profesor, apakah Anda mendengarkan saya?

Oh, ya, ya, tentu saja, maaf, silakan duduk.

Oke, mari kita absensi dulu, lalu kita mulai dengan peregangan.

Setelah melihat daftar itu, dia tahu nama gadis itu; jelas, dia satu-satunya gadis asing, namanya Marilyn.

Nama yang indah, pikirnya.

Marilyn berjalan menghampiri Jimin untuk menanyakan namanya.

Permisi, Profesor, karena saya datang terlambat ke kelas, bisakah Anda mengulangi nama Anda?

Ya, tentu saja, nama saya Jimin, maaf, Park Jimin.

Oke, kamu masih sangat muda.

Percaya atau tidak? Saya sudah berusia 30 tahun.

Umur saya 21 tahun.

Seorang siswa mulai membuat suara-suara dari tenggorokannya untuk menarik perhatian mereka.

Profesor, kita bisa mulai kelasnya.

Selama kelas berlangsung, Jimin tak henti-hentinya menatapnya; setiap gerakan yang dilakukan Marilyn sangat terkoordinasi, halus, dan harmonis.

Marilyn juga tak bisa menahan diri untuk berpikir bahwa pria itu sangat menarik.

Pada hari itu, tanpa disadari, sebuah kisah baru telah lahir.