Sampai jumpa lagi
Tuan B & Nyonya W

send、early、OK?
2020.03.03Dilihat 33
Saya berpikir sejenak dan berkata, "Panggil saja saya Nona W."
"Halo, saya Tuan B."
"Kau bilang kau ingin memasukkan ceritaku ke dalam bukumu?!"
Setelah Pak B selesai menyampaikan permintaannya, saya tidak mengerti.
"Kisah hidupku tidak ada yang istimewa, jadi mengapa aku?"
"Karena kamu berhenti mengikuti saya."
Jawaban beliau membuatku terdiam...
"Apakah kamu sengaja melakukan ini? =_="
"kkkkk, cuma bercanda."
"...Aku tidak suka lelucon ini." Aku terdiam.
"Sebenarnya, akhir-akhir ini saya kesulitan menemukan inspirasi untuk menulis. Melihat cerita Anda mengingatkan saya pada masa lalu; terasa familiar, namun tidak persis sama. Di usia 28 tahun, saya ingin menulis buku tentang diri saya sendiri."
"Lalu mengapa Anda mengatakan ingin menulis kisah hidup saya menjadi sebuah buku?"
"Hmm...kisahmu mengingatkan saya pada kisahku." Kata-kata Tuan B sama sekali tidak meyakinkan...
"Apa gunanya..."
"Dalam artikel terakhir, saya akan mengubah cerita Anda menjadi cerita saya sendiri, menceritakannya dari sudut pandang saya. Bisakah Anda menerimanya?"
Haha, permintaan yang tiba-tiba dan tidak masuk akal. Orang normal tidak akan memperhatikanmu. Aku menahan diri untuk tidak mengirim kalimat itu.
Mungkin aku pun tidak sepenuhnya normal.
"Oke, terserah kamu. Aku hanya ingin seseorang untuk diajak bicara, aku tidak butuh imbalan apa pun." Aku setuju.
"Pada akhirnya saya akan membayar royalti kepada Anda, karena bagaimanapun juga, ini adalah cerita Anda."
Ini adalah malam hari kedua sejak saya memposting komentar saya.
Melalui jendela asrama, matahari terbenam perlahan mewarnai langit di kejauhan, senja merah menyala dengan warna-warna terindahnya saat hendak menghilang.