Yang termuda, Idino

๐Ÿค8

Mingyu) Seongmin-ah Seokmin-ah
Seokmin) Kenapa??
(Min-gyu) Kemarilah, aku ada yang ingin kukatakan.
(Seokmin) Omong kosong macam apa ini kalau aku menerimanya padahal kau sudah menyuruhku datang?
Min-gyu) Sebenarnya, kaulah yang menyukainya.
Seokmin) Aku suka perempuan
Min-gyu) Aku suka Eun-ni sialan itu
Seokmin) Aku menyukai wanita
Min-gyu)??
Seokmin)???

Jun-hwi) Apa itu bahasa gaul?
Seungkwan) Apa yang kau katakan saat menungguku di tengah hujan waktu itu?
Jun-hwi) Kubilang kau jalang sialan!
Seungkwan) Itu vulgar
Jun-hwi) Ah, karena kamu mengatakan itu saat hujan?
Seung-kwan) Dasar jalang sialan
Jun-hwi).

Jeonghan) Seungcheora, jadilah mentari dalam hidupku
Seungcheol) Ya ampun, kamu suka banget sama aku? ใ… ใ… ใ… ใ…  Aku iri banget
(Jeonghan) Sekarang, maukah kau menjauh sejauh 150 juta kilometer dariku?
Seungcheol) Ah

Chan) Hei, hyung, apakah kau sudah selesai menulis di buku harianku?
Jisoo) Wow~ Apa yang kamu tulis?
Chan) Aku akan membacakan untukmu.
(Chan) Akhirnya aku menyelesaikan buku catatanku hari ini. Aku merasa senang. Alasannya adalah karena aku sudah menyimpan buku catatan ini. Itu karena Gong Chae-geun Lee Ji-hoon hyung membelinya dan buku ini tidak terlalu bagus. Aku ingin segera membuangnya, tapi hari ini aku akan membuangnya.
Jisoo) Wow, kamu menulisnya dengan bagus~~
Jihoon) Itu terlalu berlebihan