
[-27]
Waktu berlalu tanpa aku mengetahui isi hatiku.
Seolah mendesakku untuk segera pergi...
Di dalam terowongan panjang dan pendek dengan ujung yang telah ditentukan
Rasanya cahaya itu semakin mendekat.

Tahukah kamu bagaimana perasaanku karena harus meninggalkanmu lebih dulu?
Hatiku sakit hanya dengan memikirkannya.
Hatiku terasa lebih sakit daripada tubuhku.
Air mata mengalir deras seolah-olah diperas dari hati yang kering.
Namun, saya benar-benar bahagia.
Keberuntungan terbesar dalam hidupku adalah mengenalmu.
Karena aku bisa menghabiskan waktu bersamamu,
Karena aku bisa tertawa bersamamu di sampingku.
Setiap momen sangat berharga.

…mari kita selesaikan sekarang.
Prolog kami sudah disiapkan.
.
.
.
[-7]
