Venus

Palsu




Gravatar



Palsu




-




Lampu jalan yang terang benderang. Serangga berkerumun di dalamnya. Cahaya bintang alami secara bertahap memudar karena lampu jalan buatan. Lampu jalan yang lebih dekat dengan kita adalah lampu palsu, namun bersinar lebih terang daripada yang asli, sehingga menutupi cahaya bintang yang sebenarnya. Cahaya bintang semakin jarang terlihat oleh kita, dan kita memandangnya bukan lagi sebagai cahaya terang, melainkan lebih sebagai "komet" indah dan langka yang mengabulkan keinginan.

Peran bintang dan bulan adalah bersinar terang dan menerangi kita, tetapi cahaya buatan, yang tidak pernah padam, 24 jam sehari, menutupi dan membuat mereka tidak terlihat. Dengan cara ini, yang palsu dapat bersinar lebih terang dan mengaburkan yang asli.

Mungkin kita pun palsu. Fasad luar yang menutupi apa yang kita yakini sebagai jati diri kita yang sebenarnya. Kepura-puraan yang kita ciptakan, fasad itu, bersinar terang, seperti tabir yang menyembunyikan serangga yang berkerumun di dalamnya. Semakin banyak serangga yang kita miliki, semakin terang penampilan luar kita bersinar, seperti lampu jalan buatan.

Kita membenci kata "palsu." Tetapi bukankah keberadaan kita sendiri juga palsu? Bukankah kita menyangkal keberadaan kita sendiri? Dengan banyak pertanyaan, kita bertanya: Tidakkah Anda juga membenci kepalsuan?

Namun kita lebih akrab dengan yang palsu daripada yang asli. Manusia, cahaya yang tak terhitung jumlahnya, kebohongan yang kita ucapkan setiap hari. Kita merangkul semuanya, meskipun tahu semuanya palsu.

Apa arti palsu bagi kita?
Apa yang nyata bagi kita?
Apakah ada sesuatu yang nyata dalam hidup kita?

Apakah barang asli, yang tidak bersinar seterang barang palsu, benar-benar asli?