Pahlawan pembunuh, menjinakkan 7 makhluk setengah manusia setengah binatang.
EP. 34 "Re: 3 Misterius"


![태형 ¢ [ V ] image](https://cdnetphoto.appphotocard.com/fanfic/1246895/170501/character/thumbnail_img_6_20200906005842.png)
태형 ¢ [ V ]
Bos, DSH.

Suara rendah Taehyung memecah keheningan yang panjang.

![호석[J-HOPE] image](https://cdnetphoto.appphotocard.com/fanfic/1246895/170501/character/thumbnail_img_16_20200808233637.png)
호석[J-HOPE]
Apakah ini yang disebut manusia sebagai cinta?

Kata-kata Ho-seok jelas-jelas mengejek tokoh protagonis wanita.

![지민 [ JM ] image](https://cdnetphoto.appphotocard.com/fanfic/1246895/170501/character/thumbnail_img_10_20200808233302.png)
지민 [ JM ]
...Benarkah begitu?

Jimin sepertinya baru menyadarinya.

![남준 [ RM ] image](https://cdnetphoto.appphotocard.com/fanfic/1246895/170501/character/thumbnail_img_18_20200808233325.png)
남준 [ RM ]
Keberagamannya begitu besar, sampai membuat saya merasa tidak enak.

Namjoon tidak menyembunyikan ketidaksenangannya.

![윤기 [SUGA] image](https://cdnetphoto.appphotocard.com/fanfic/1246895/170501/character/thumbnail_img_8_20200808233540.png)
윤기 [SUGA]
....

Yun-gi hanya menerima keberadaan tempat ini begitu saja.

![정국 [ JK ] image](https://cdnetphoto.appphotocard.com/fanfic/1246895/170501/character/thumbnail_img_12_20200808233313.png)
정국 [ JK ]
....

Situasi politik yang menolak keberadaan tempat ini sama sekali.

Saat semua orang kebingungan melihat pemandangan ini...

Yang tersisa tersenyum seolah menyesal.


•••

••

•


Lalu, satu tembakan kembali memecah keheningan mereka.


7 tahun yang lalu

"Aku adalah bagian dari anak-anak kecil ini..."

"Tidak, aku hanya membalas dendam pada orang tuaku."

"Apakah anak-anak ini kehilangan orang tua mereka di usia yang lebih muda daripada saya?"

"Aku........ aku dengan tangan ini..."

Saat itu, aku tidak tega membunuh anak-anak kecil yang menggemaskan itu.


Ayah... Ibu... Akhirnya aku membalas dendam pada kalian berdua.

..... Tapi amarah ini tak kunjung hilang dan aku tak merasa lebih baik...?

Yang bisa kulakukan hanyalah... ini...


Sembilan tahun lalu, pada suatu hari yang indah, setelah musim dingin yang sangat dingin berlalu dan bunga-bunga musim semi bermekaran, orang tua saya dibunuh.

Aku tidak tahu mengapa orang tuaku dibunuh, dan yang bisa kulakukan hanyalah membalas dendam kepada orang yang membunuh mereka.


Dan dua tahun kemudian, kesempatan untuk membalas dendam pun datang.

Aku memasuki rumah pria yang membunuh orang tuaku. Kehangatan menyelimuti setiap sudut rumah. Dan di dinding tergantung foto dua anak kecil. Tapi semua yang kulihat...

Aku tidak berpikir terlalu keras. Kesempatan itu datang, dan aku langsung memanfaatkannya. Aku menusuk pria itu dengan sekuat tenaga. Dia sedang tidur, jadi dia tidak berdaya, dan aku berhasil memutus saluran pernapasannya tanpa banyak kesulitan.

Sejenak rasa lega menyelimutiku, bahwa semuanya akhirnya berakhir. Hanya sesaat, pemandangan merah darah yang terbentang di depan mataku benar-benar merasukiku. Kemudian, segera merasakan kehadiran sesuatu, aku berjalan menuju ke arahnya.

Dan pada akhirnya, seorang gadis berdiri di sana sambil menangis.
