[Cerita pendek] Cinta pertama.

cinta pertama

Hari itu merupakan hari yang luar biasa hujan.

-Mengapa.

Tangan yang memegang payung itu gemetar mendengar jawaban singkat tersebut.

-Hai, saudari.

Aku mengutarakan kata-kata yang telah kupikirkan sepanjang malam selama beberapa hari.

-aku mencintaimu!

Ah. Adikku, yang tadinya terkekeh pelan, menyisir poni rambutnya dan menatapku dengan tatapan yang sama yang telah memikatku.

-Apa yang harus saya lakukan? Saya tidak pernah tulus kepada Anda.

Suara adikku yang memikat masih terngiang di telingaku.

-Ah, kurasa ini sudah cukup. Berkatmu, aku memenangkan taruhan. Terima kasih.

Barulah saat itu aku mulai memahami situasinya. Pada hari pertama aku bertemu dengannya, dia sedang mengobrol dengan teman-temannya dan menghampiriku. Mengapa aku tidak menyadarinya?

Aku menatap kosong ke arah adikku yang berjalan pergi sambil memegang payung transparan.

-Bolehkah aku menangis?

Aku mengusap ujung hidungku, yang semakin dingin.

-Aku merasa sangat menyedihkan.

Puhaha- Aku tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Perasaan itu, perasaan jantungku berdebar kencang.

-Rasanya sangat pahit.

Seperti apa?

Lalu aku terjatuh ke lantai dengan payung abu-abuku.

Sial.