[Cerita pendek] Malam musim dingin.

Ini adalah malam musim dingin ketika aku ingin mengenang seseorang tanpa alasan.

Ini adalah malam musim dingin ketika aku ingin mengenang seseorang tanpa alasan.

/

Seolah menandai awal musim dingin, kepingan salju putih bersih jatuh dari langit, menembus suhu di bawah nol derajat.

Lalu, dengan rasa sakit yang terasa seperti meremas jantungku, aku memuntahkan segumpal darah merah gelap, yang kemudian menetes-tetes.

Noda darah itu tidak hanya menutupi atap rumah tempat sebuah keluarga bahagia tinggal, tetapi juga melilit sebuah becak yang diparkir di pinggir jalan.

Salju yang berderak dan terinjak-injak ditekan hingga membentuk jejak kaki.

Keren. Mata putih bersih itu kembali memerah saat darah merah menyembur keluar.

Aku mengalihkan pandanganku kepadanya, yang terbaring tak berdaya di sana dengan mata merah.

Oh, itu melegakan.

Aku merentangkan jari-jariku, yang merah dan mati rasa karena suhu dingin, lalu meraba-rabanya.

Aku akan segera pergi.

Ya, Jimin.

Aku akan menunggumu di musim dingin yang dingin ini.

Suatu hari di bulan Desember.

/

Haa-. Napas yang kuhembuskan menggumpal dan hancur menjadi warna putih.

Malam musim dingin yang dingin adalah waktu yang sempurna untuk percintaan.

Tapi mengapa aku begitu sedih?

...hari apa hari ini?

Saya menyalakan ponsel saya yang berwarna gelap dan memeriksa tanggal.

21 Desember.

...dan saya tidak punya jadwal.

Aku mengeluarkan sebatang rokok tanpa alasan dan memasukkannya ke mulutku.

Malam ini adalah malam musim dingin, dan tanpa alasan aku merasa ingin mengenang seseorang.

/

Karena kau bergegas menyelamatkanku, aku malah menderita amnesia. Tak ingat apa-apa, aku akan menguburmu di suatu tempat di hatiku selamanya.