"Pacar...? Aku tidak punya pacar?"

Dongmin tertawa sia-sia seolah-olah dia tercengang. Pikirannya dipenuhi dengan kata-kata tokoh protagonis wanita, sampai-sampai suasana ramai upacara kelulusan terasa hambar.
'Han Dong-min punya pacar!'
Apa maksudmu sebenarnya? Kenapa tiba-tiba kau mengatakan itu?
Dia menoleh ke tempat sang tokoh utama wanita tadi berada, tetapi wanita itu sudah menghilang bersama teman-temannya. Dadanya terasa sesak aneh.
Beberapa hari kemudian, Dongmin akhirnya pergi menemui Yeoju. Semakin rumit pikirannya, semakin ia tidak bisa tenang. Ia ingin mendengar jawabannya secara langsung.
"Nyonya saya."

Pada suatu malam akhir pekan, Yeoju sedang memilih barang di minimarket di depan rumahnya. Ia menoleh kaget mendengar suara pria itu.
"Saudaraku? Apa yang kau lakukan di sini?"
"Aku perlu bicara denganmu."
Tokoh protagonis wanita tampak sedikit bingung, tetapi setelah melihat ekspresi serius Dongmin, dia dengan tenang menyelesaikan pembayaran dan mengikutinya keluar. Keduanya duduk berdampingan di bangku terdekat. Di bawah lampu jalan, Dongmin membuka mulutnya.
"Mengapa kamu melakukan itu hari itu?"
"Hari itu...? Oh, kamu bilang kamu punya pacar? Teman-temanku terus saja mengomeliku. Kamu populer, kan? Aku hanya tidak ingin orang-orang mempermasalahkanmu, jadi aku mengarang cerita saja."
"Hanya itu yang ingin kau katakan?"
"Lalu kenapa? Kamu bisa saja menertawakannya, tapi bukankah kamu terlalu menganggapnya serius?"
Dongmin menatapnya.
Entah kenapa, sikap tokoh protagonis wanita terasa berbeda dari biasanya. Seolah-olah dia menyembunyikan sesuatu.
"Itu karena hal tersebut bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh."
"Mengapa?"
"Karena..."
Dongmin menghela napas dan berhenti berbicara. Apa yang harus dia katakan? Haruskah dia mengatakan yang sebenarnya?
Saat itu, ponsel Yeoju berdering. Nama di layar menarik perhatian Dongmin. 'Myung Jaehyun'.
Tokoh protagonis wanita itu tampak bingung sesaat. Dia cepat-cepat mencoba membalikkan ponselnya, tetapi Dongmin sudah melihatnya.
"Siapakah ini?"

"Hanya... seorang teman."
Namun tatapannya ragu-ragu. Dongmin tidak mudah menyerah.
"Jujurlah."
"...Sebenarnya, aku pernah pacaran dengan Jaehyun oppa."
Pikiran Dongmin menjadi kosong. Itu adalah pernyataan mengejutkan yang tak terduga.
"Apa...?"
"Tapi kami sudah putus. Sudah cukup lama."
Dongmin tersentak. Dia mengerti mengapa gadis itu menghindari kontak dan mengapa dia bertingkah aneh. Tapi yang lebih mengejutkan adalah...
'Kamu tidak pernah mengatakan hal seperti itu padaku'
"Kenapa kamu tidak memberitahuku?"
"Aku hanya... merasa tidak perlu mengatakannya."
"Benarkah...?" Dongmin tersenyum getir. "Apakah aku tipe orang seperti itu bagimu? Seseorang yang tidak perlu kau ajak bicara?"
"Kim Yeo-ju."

Suaranya rendah namun tegas.
"Aku lebih peduli dengan siapa kamu berkencan dan putus dengan siapa daripada yang kamu kira."
Tokoh protagonis wanita itu tersentak mendengar kata-kata itu. Jantungnya berdebar kencang. Perasaan apa ini...?
Dan pada saat itu, Dongmin merasa percaya diri.
'Perasaan ini jelas bukan sekadar hubungan keluarga biasa.'
